Memakai jasa arsitek rumah tentu saja harus mengetahui kisaran biaya arsitek yang harus dikeluarkan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki untuk memakai jasa arsitek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjatuhkan pilihan dalam memakai jasa arsiteknya. Dimana rincian biaya yang dikeluarkan akan bertambah beberapa persen sebagai gaji arsiteknya.
Namun jangan khawatir tentu saja biaya tambahan tersebut akan memberikan hasil yang manis untuk rumah impian Anda. Berikut merupakan hal penting yang harus dipahami seseorang ketika memakai jasa desainer arsitek untuk mendapatkan pelayanan yang tepat guna. Simak cara perhitungan biaya arsitek ala Bintoro Architect berikut.
Daftar Isi
1 Cara perhitungan biaya arsitek
1.1 1. Rancangan anggaran biaya
1.2 2. Harga per meter perseginya
2 Hal penting yang perlu dilihat saat memilih jasa arsitek
2.1 1. Asosiasi arsitek yang dipilih
2.2 2. Biaya Desainer Rumah
2.3 3. Kontrak Kerja
2.4 4. Revisi
2.5 5. Pemantauan Sekilas
2.6 6. Cari Kontraktor Sendiri
2.7 7. Masa Pembangunan
Cara perhitungan biaya arsitek
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui perhitungan biaya arsitek yang harus dikeluarkan saat memakai jasanya. Tentu saja dengan mengetahui kisaran biayanya akan membuat pemakai jasa lebih mengerti tentang anggaran dana yang harus disiapkan:
1. Rancangan anggaran biaya
Pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui anggaran biaya yang harus dikeluarkan. Ada beberapa komponen yang perlu diketahui kisarannya meliputi luas proyek yang akan digarap dan harganya, kategori bangunan sesuai dengan IAI dan komisi untuk arsiteknya.
2. Harga per meter perseginya
Untuk hal ini biasanya perhitungan biaya berdasarkan per meter persegi dari lahan yang digarap. Tinggal dikalikan saja dengan luas lahannya. Misalnya komisinya mulai dari Rp 200.000 sampai dengan Rp 750.000 per meter persegi.
Hal penting yang perlu dilihat saat memilih jasa arsitek
1. Asosiasi arsitek yang dipilih
Hal penting pertama yang harus diperhatikan dalam memilih arsitek untuk dipercayakan pada proses pembangunan rumah Anda. Asosiasi merupakan sebuah perkumpulan arsitek untuk mengetahui apakah seorang desainer rumah tersebut telah terdaftar dengan resmi? Hal ini akan memudahkan klien dalam mengadukan berbagai macam keluhan bahkan tuntutan ketika arsitek melakukan penyelewengan saat bekerja.
Tentu saja asosiasi ini erat hubungannya juga dengan biaya arsitek rumah yang dihabiskan dalam proses pembangunan rumahnya. Cakupannya berupa transparansi biaya yang harus dikeluarkan, serta profesional tidaknya kinerja dari seorang arsitek yang telah dipilih untuk bekerja sama tersebut. Jika seorang arsitek sudah resmi tergabung dalam sebuah asosiasi tersebut maka bisa dipastikan bahwa kinerja dan transparansi biayanya akan jujur dan tidak menyeleweng.
Baca Juga : Inspirasi Model Rumah Terbaru 2020
2. Biaya Desainer Rumah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam biaya arsitek murah ini. Dimana biaya pada umunya berdasarkan beberapa poin pekerjaan yang ada di dalam jobdesk-nya. Poin tersebut meliputi luas bangunan, biaya konstruksi, jam konsultasi dan jenis bangunan yang dipilih. Beberapa rincian mungkin bisa berbeda dalam setiap patokan arsitek yang dipilih. Biasanya yang memiliki jam terbang banyak akan memberikan harga lebih mahal sedikit.
Untuk info yang lebih lanjut lebih baik datang ke asosiasi arsitek yang menaungi sekaligus meminta rekomendasi arsitek yang bisa diajak bekerja sama dan sedang tidak banyak jadwal di waktu Anda memulai proses pembangunan rumahnya. Dengan mendiskusikannya bersama asosiasi terkait Anda akan mendapatkan rekomendasi arsitek dan rincian biaya yang lebih terstruktur dan pasti. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mengatur keuangan yang dimiliki.
3. Kontrak Kerja
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam memakai jasa arsitek adalah sebuah surat yang berisi kontrak kerja yang telah disepakati. Biasanya dilengkapi dengan materai dan tanda tangan dari kedua belah pihak. Sehingga sewaktu-waktu ketika terjadi masalah salah satu pihak tidak bisa dengan mudah menuntut maupun memutus kerja sama tanpa adanya rundingan terlebih dahulu.
Kontrak kerja ini juga akan melindungi hak-hak konsumen pengguna jasanya. Dimana arsitek yang telah menyetujui beberapa ketentuan yang diajukan, begitu pula dengan pengguna jasa yang setuju dengan batasan jobdesk dari arsitek tersebut akan sama-sama lega dan bekerja sesuai porsinya. Kontrak kerja akan membantu arsitek mengetahui apa saja yang harus diprioritaskan serta kesanggupannya dalam menyelesaikan bangunan sesuai dengan waktu yang diberikan.
4. Revisi
Seorang desainer rumah harus lapang dada dan tidak boleh cepat marah ketika pelanggannya meminta untuk revisi pada setiap rincian desain yang telah dibuatnya. Sebagai pelanggan ada hak yang dimiliki untuk mengajukan revisi terhadap beberapa bagian dari desain rumah yang diajukan. Tentu saja hal ini berkaitan dengan rumah yang akan memberikan kenyamanan bagi Anda dan keluarga. Jadi detail kecil yang ada di dalamnya harus benar-benar diperhatikan.
Revisi juga berlaku ketika di tengah-tengah dalam proses pembangunan ternyata terjadi suatu masalah maupun hal yang mendesak sehingga harus mengubah sedikit atau banyak bagian dari desain yang telah disepakati. Dengan adanya persetujuan dari kedua belah pihak revisi seperti ini sudah wajar dan boleh untuk dilakukan. Yang terpenting adalah terjalin baiknya komunikasi antara kedua belah pihak dalam bekerja sama.
5. Pemantauan Sekilas
Memang seorang arsitek tugasnya untuk memantau keseluruhan proses pembangunan bangunan Anda. Namun bukan berarti hal ini membuat Anda lengah untuk tidak mengecek sekali dua kali terhadap proses pembangunannya. Biasakan sesekali waktu untuk datang secara langsung ke lapangan dan melihat proses pembangunan dari rumah Anda. Hal ini akan sangat membantu dalam proses kelancaran pembangunan bahkan bisa menambah wawasan Anda.
Terkadang arsitek juga tidak memiliki banyak waktu untuk mendiskusikan banyak hal di luar jam kerja bersama Anda. Namun ketika pemakai jasa datang langsung ke tempat pembangunan arsitek biasanya menceritakan beberapa kendala yang sedang dihadapi dan meminta persetujuan Anda secara cepat untuk dicarikan solusi selanjutnya. Selain itu dengan ikut memantau seseorang akan mendapatkan pengalaman baru terhadap material dan harga yang ditawarkannya.
6. Cari Kontraktor Sendiri
Jika Anda memilih untuk memakai jasa kontraktor dengan mencarinya sendiri maka harus ada beberapa hal yang harus terpenuhi. Pertama yaitu berapa lama dia bekerja sebagai kontraktor, berapa banyak proyek yang telah diselesaikannya dan testimoni dari beberapa orang yang telah menggunakan jasanya. Hal ini berkaitan dengan pengalaman yang dimiliki oleh penyedia jasa kontraktor tersebut dalam melakukan setiap perincian pekerjaannya.
Mencari kontraktor sendiri bukanlah suatu hal yang baru dan aneh namun terkadang seseorang memiliki selera tersendiri dalam jasa arsitek yang diberikan. Mereka mencari arsitek atau kontraktor yang mampu menyelesaikan konsep rumah sesuai dengan impian mereka.
7. Masa Pembangunan
Sesuai dengan kesepakatan awal yang harus disetujui oleh kedua belah pihak dimana kapan pembangunan akan dimulai dan juga pembangunan harus terselesaikan dengan baik. Masa pembangunan ini umumnya disepakati 3 bulan bahkan bisa lebih untuk menilai kinerja dari arsitek yang menangani proses pembangunannya. Biasanya waktu tersebut pelanggan bisa memutus kerja sama ketika arsitek tidak memberikan kinerja yang memuaskan atau bahkan asal-asalan.
Namun ketika seorang arsitek bekerja dengan baik dan memberikan hasil yang luar biasa maka kerja sama akan diteruskan sampai pembangunan tersebut selesai. Tentu saja masa ini sangat dibutuhkan untuk memberikan kinerja yang nyata dari arsitek yang telah dipilih dan juga kenyamanan dalam bekerja sama dengannya.
Itulah hal yang perlu diperhatikan ketika memilih jasa arsitek serta contoh perhitungan biaya arsitek. Semoga bermanfaat.
Leave A Comment